Fakta Menarik Kamboja dari Kuliner hingga Kota yang Hilang

Syahid Muhammad

fakta menarik kamboja | Faktarandom.com

Kamboja, sebuah negara di Asia Tenggara, menyimpan banyak cerita menarik yang mencerminkan sejarah dan budaya mereka yang kaya. Dari era kelam di bawah rezim Khmer Merah hingga penemuan kembali kota kuno Mahendraparvata yang tersembunyi, ada banyak fakta menarik Kamboja yang mungkin belum kamu ketahui.

Selain itu, kuliner khas seperti makanan berbahan dasar serangga menambah keunikan negara ini, menjadikannya destinasi menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda. Yuk, kita jelajahi lebih dalam fakta-fakta menarik tentang Kamboja.

Fakta Menarik Kamboja

Bendera Kamboja adalah satu-satunya bendera nasional di dunia yang menampilkan gambar sebuah bangunan, yaitu Angkor Wat. Warna merah dan biru di belakangnya melambangkan keberanian, kebebesan dan persaudaraan.
The Cambodian flag | Faktarandom.com

Luas negara Kamboja sekitar 181.035 km², hampir seluas Syria, Senegal dan Uruguay. Di antara negara-negara ASEAN, luas wilayah Kamboja menempati urutan keempat terbawah, hanya lebih besar dari Timor Leste, Brunei dan Singapura.

Kamboja terletak di Asia Tenggara, berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan.

Hingga tahun 2024, jumlah penduduk negara Kamboja sekitar 17,133,794 orang, menurut data terbaru dari PBB. Kamboja menempati peringkat ke-73 di antara negara-negara di Asia berdasarkan jumlah populasi.

Kamboja merdeka dari pemerintahan kolonial Prancis pada tanggal 9 November 1953. Setelah merdeka, Kamboja mengalami beberapa dekade ketidakstabilan politik, termasuk pemerintahan Khmer Merah dan intervensi militer asing, sebelum akhirnya stabil pada akhir abad ke-20.
Independence of Cambodia | Faktarandom.com

Selama empat tahun kekuasaan rezim komunis Khmer Merah sejak 1975 hingga 1979, Kamboja mengalami sejumlah peristiwa mengerikan, termasuk genosida yang membunuh 2 juta orang. Itulah kenapa kamboja dijuluki "neraka dunia".

Salah satu julukan negara Kamboja adalah Negara Angkor Wat, yang merupakan kompleks kuil terbesar di dunia. Luasnya mencapai 162,6 hektar atau sekitar 228 kali lebih besar daripada luas lapangan sepak bola.

Angkor Wat dibangun pada abad ke-12 oleh Raja Suryavarman II sebagai kuil Hindu, tetapi kemudian diubah menjadi kuil Buddha.

Pada tahun 2019, para arkeolog menemukan kembali kota kuno Mahendraparvata, yang terletak di kawasan Phnom Kulen. Mahendraparvata dianggap sebagai salah satu ibu kota awal Kekaisaran Khmer dan diperkirakan berasal dari akhir abad ke-8 hingga awal abad ke-9.

Bentuk pemerintahan Kamboja adalah monarki konstitusional, yang berarti raja bertindak sebagai kepala negara sedangkan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.

Mata uang Kamboja adalah Riel Kamboja (KHR). Namun, dolar AS juga banyak digunakan dalam transaksi sehari-hari di negara ini.

Bahasa resmi Kamboja adalah Khmer, yang dituturkan oleh mayoritas penduduk sebagai bahasa utama. Beberapa kalimat sapaan dalam Bahasa Khmer antara lain "សួស្ដី" (sous-dey) yang berarti "halo" dan "អរុណសួស្ដី" (arun sous-dey) yang berarti "selamat pagi".

Kamboja berada di peringkat 98 dari 113 negara dalam Indeks Kemahiran Bahasa Inggris yang berarti bahwa kemahiran bahasa Inggris di negara ini masih relatif rendah. [13]

Pendidikan di Kamboja mengikuti sistem 6-3-3, yang terdiri dari 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, dan 3 tahun pendidikan menengah atas.

Tuk-tuk adalah kendaraan roda tiga yang umum digunakan sebagai transportasi umum di Kamboja. Bentuknya seperti delman dengan sepeda motor dan dapat mengangkut hingga empat penumpang.
Tuk-tuk | Faktarandom.com

Perekonomian Kamboja bergantung pada sektor pertanian, industri tekstil, dan pariwisata, dengan ekspor utama berupa pakaian dan beras.

Industri scam di Kamboja, terutama di Sihanoukville, telah tumbuh pesat dengan sekitar 100.000 orang terlibat, sering kali di bawah paksaan. [17]

Festival Bonn Om Touk atau Festival Air merupakan salah satu perayaan terbesar di Kamboja, yang dirayakan untuk menandai perubahan arah arus Sungai Tonle Sap.

Seni tari Apsara, yang menggambarkan cerita-cerita dari mitologi Hindu dan Buddha, merupakan bagian penting dari budaya tradisional Kamboja.

Pakaian tradisional Kamboja, seperti krama dan sampot, masih sering dipakai dalam acara-acara resmi dan upacara adat.
Traditional Clothing of Cambodia

Di Kamboja, agama yang dominan adalah Buddhisme Theravada, yang dianut oleh sekitar 97.1% dari populasi. Selain itu, terdapat minoritas Muslim sekitar 2% dan Kristen sekitar 0.3%. [21]

Kamboja merupakan salah satu negara dengan jumlah ranjau darat terbesar di dunia, sisa berbagai konflik masa lalu, termasuk perang saudara dan intervensi militer. Diperkirakan ada 1.000 km² wilayah yang masih terkontaminasi. [22]

Kamboja memiliki iklim tropis dengan dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau. Wilayahnya terdiri dari dataran rendah, perbukitan, dan pegunungan.

Kamboja sebagian besar terdiri dari dataran rendah yang subur, terutama di sekitar Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap, dengan pegunungan di bagian barat daya.

Amok, hidangan tradisional dari Kamboja yang terbuat dari ikan atau ayam dalam saus kari kelapa, adalah salah satu makanan khas yang terkenal.

Pada masa sulit, banyak orang Kamboja yang makan serangga untuk memenuhi kebutuhan protein mereka. Kebiasaan ini bertahan sebagai bagian dari kuliner khas Kamboja.

Kamboja memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk spesies endemik seperti Kouprey dan berbagai jenis anggrek liar.

Kepemilikan tanah di Kamboja dapat menjadi kompleks, dengan banyak kasus sengketa tanah dan ketidakjelasan dalam hak kepemilikan.

Demikianlah pembahasan mengenai fakta menarik tentang negara Kamboja, dari sejarah, wisata hingga budayanya yang beragam. Dapatkan informasi fakta menarik dunia lainnya di FaktaRandom!

Kamu Mungkin Tertarik

Also Read

Tags