20 Fakta Menarik Kura-Kura, Sang Perenang Hebat

Kura-kura laut telah ada di Bumi selama 150 juta tahun, jauh lebih lama dibandingkan dinosaurus yang punah 65 juta tahun yang lalu. [1]

Kura-kura belimbing adalah reptil tercepat di dunia, mampu berenang dengan kecepatan hingga 35 km per jam. Bentuk tubuh mereka yang aerodinamis memungkinkan mereka bergerak dengan lincah di dalam air.

Kura-kura laut memiliki sistem navigasi bawaan yang memungkinkan mereka kembali ke pantai tempat mereka lahir untuk bertelur. Mereka dapat melakukan perjalanan ribuan mil melintasi samudra untuk menemukan lokasi tersebut.

Kura-kura hijau adalah herbivora yang terutama memakan rumput laut dan alga. Diet ini memberikan warna hijau pada lemak dan tulang rawan mereka, bukan pada cangkangnya.

Kura-kura belimbing bisa tumbuh sebesar tempat tidur ganda, menjadikannya salah satu reptil terbesar di dunia. Mereka dapat bersaing dengan komodo dan buaya air asin untuk gelar reptil terbesar.

Kura-kura laut memiliki indera penciuman yang tajam yang membantu mereka menemukan makanan di laut. Mereka dapat mendeteksi keberadaan makanan dari jarak jauh.

Kura-kura belimbing memiliki kulit yang keras dan fleksibel yang membantu mereka bertahan hidup di laut dalam. Kulit mereka juga memiliki duri kecil yang membantu menangkap dan memakan ubur-ubur.

Kura-kura sering kali salah mengira kantong plastik sebagai ubur-ubur, makanan utama mereka. Konsumsi plastik ini dapat berakibat fatal bagi kura-kura.

Jenis kelamin kura-kura laut ditentukan oleh suhu sarang mereka. Suhu yang lebih hangat menghasilkan betina, sementara suhu yang lebih dingin menghasilkan jantan.

Bayi kura-kura menghadapi banyak predator saat mereka menuju laut, termasuk burung, kepiting, dan kadal. Mereka harus berenang jauh dari pantai untuk menghindari bahaya lebih lanjut.

Kura-kura laut diketahui berkomunikasi satu sama lain sebelum menetas dengan membuat suara. Penelitian menunjukkan bahwa mereka melakukan ini untuk mengkoordinasikan waktu penetasan mereka. [11]

Kura-kura adalah makhluk berdarah dingin dengan umur yang sangat panjang, beberapa mencapai usia lebih dari 100 tahun. Kura-kura tertua yang pernah tercatat, Tu’i Malila, hidup hingga usia 188 tahun.

Kura-kura sisik memiliki paruh tajam yang memungkinkan mereka menjangkau makanan di celah-celah karang. Mereka terutama memakan spons yang hidup di terumbu karang.

Kura-kura belimbing adalah gelatinovor yang memakan ubur-ubur. Tenggorokan mereka dilengkapi dengan duri yang menghadap ke belakang untuk menelan ubur-ubur dengan mudah.

Kura-kura tempurung menghabiskan 7 hingga 15 tahun pertama hidup mereka di lautan terbuka sebelum bermigrasi ke daerah pesisir. Beberapa dari mereka bahkan melakukan migrasi trans-Pasifik untuk mencari makanan.

Tidak seperti kura-kura darat, kura-kura laut tidak dapat menarik kepala dan sirip mereka ke dalam tempurung. Tempurung mereka yang aerodinamis membuat mereka menjadi perenang yang gesit.

Kebanyakan kura-kura laut bertelur pada malam hari, kecuali kura-kura Kemp's Ridley yang rutin bertelur pada siang hari. Mereka biasanya bertelur dalam kelompok besar yang disebut "arribadas".

Kura-kura laut adalah penyelam yang dalam dan dapat tetap di bawah air untuk waktu yang lama. Mereka bahkan bisa tidur di bawah air.

Kura-kura hijau menjadi vegetarian saat dewasa, tetapi mereka akan memakan apa saja saat masih bayi. Mereka sering terlihat merumput di padang lamun atau ganggang.

Kura-kura sisik biasanya ditemukan di terumbu karang tempat mereka mencari makanan favorit mereka, yaitu spons. Bentuk paruh mereka yang